Thursday 4 November 2010

Jalanku Bertasbih..

       Bacalah dengan nama tuhanmu, yang menggerakkan jari-jemarimu, yang memperlihatkan kekuasaan-Nya melalui pandangan matamu yang membaca, yang meniupkan akal fikiran yang memahami kalam ini, yang menampung kamu dia atas tanah-Nya yang tidak meninggalkan kamu dalam kegelapan, yang menerangkan nur agar kamu dapat menemukan Jalanku Bertasbih..


Selesai membacakan kalam Allah, aku terus ke sebuah taman.. menikamati zarah-zarah kelembutan.. terus menusuk ke paru-paru ku... bertasbih menepati suruhan Allah hingga sampai ke arus-arus darah. Kelembutan dan ketelitian atas sifat Al-Latif dan Ar-Raqiib, maka berpusus-pusu darah mengalir ke jantungku sambil mereka bertasbih bersama-sama tidak pernah mengeluh kepenatan dalam salurannya, "Tiada Tuhan selain Allah, kami berserah pada Mu Al-Muhaimin, Maha Menjaga, Mengawasi, Memerintah dan Melindungi semua makhluk. Kami makhluk Mu Ya Allah, kami bertasbih padamu agar manusia ini hidup, terus mengagungkan Mu Ya Allah, dan jadikanlah manusia ini lembut di hatinya selembut pergerakan kami ke jantung ciptaan Mu Ya Allah"

Ya Allah, aku terus berasa malu Ya Allah, ketika aku menghidu menghembus udara Mu, ada yang sedang bertasbih walau tidak ku atur mereka agar menusuk ke peparuku. Ya tuhan, inilah tanda kekuasaan Mu, yang memberikan aku hidup melalui udara yang kau sampaikan terus kepada aku, tidak pernah udaramu berpaling tadah dari mendekati aku, tidak pernah udara melanggar sifat mu Ad-Dharr Pemberi Manfaat. Tidak pernah lari dari aku, inilah ketaatan makhluk mu Ya Allah.

Aku terus bersujud menghidu bumiMu, malu yang tidak dapat ku hitung, banyak mereka yang berbangga kerana mereka bertasbih di akal dan bukan di hati. Yang ditasbihkan hanyalah ilusi, hanya bibir yang berkata, tidak sampai kekal di hati. Bertasbih tanpa mengenali tuhan mereka. La ilahaillah mudah dibaca, Manusia hanya membaca tanpa mengenali tuhannya. Inilah saksi dan ucapan sembah kepada Tuhan, mengikat tanggungjawab bahawa Dia lah yang kita sembah setiap detik. Sekecil udara yang tidak pernah kita aturkan sampai ke tubuh kita, turut bertasbih menyembah Allah, tidak pernah mengeluh walau manusia yang didekatinya, bergelumang dosa. Maka berpeluklah udara pada manusia.

Terlalu besar yang ku dapat ungkapkan, hanya berada di sebuah taman, hanya menghirup udara. Belum ku ceritakan pergerakan tanganmu, tidak lagi ku ceritakan pergerakan bibirmu. Hanya yang ku ceritakan adalah udara yang kau rasai. Maka mengakulah kita bahawa, Allah dekat dengamu. Dialah yang menyampaikan udara pada dadamu...
 p/s: sopan dan tawaduk

No comments:

Post a Comment